Minggu, 15 November 2015

Penanganan atau Pengobatan Kanker Paru-Paru

Penanganan atau Pengobatan Kanker Paru-Paru


Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit ganas yang mampu mengakibatkan kematian bagi penderitanya. Kanker juga dapat menyerang untuk laki-laki dan perempuan tanpa adanya batasan usia. Oleh karena itu pasien yang menderita penyakit kanker para-paru  memerlukan penanganan atau tindakan yang cepat dan terarah. Dengan demikan para pasien yang menderita penyakit paru mampu menerima penyakit yang di hadapinya serta meningkatkan kualitas massa hidupnya.
Salah satu peyebab terjadinya kanker paru-paru adalah dengan adanya efusi pleura atau yang disebut dengan adanya pemumpukan cairan di daerah sekitar paru-paru. Dimana apabila terjadi hal tersebut akan membuat pasien mengalami gangguan sesak nafas sehingga akan mempegaruhi kondisi kesehatannya semakin memburuk. Akibanya dapat mengancam nyawa hidup pasien itu sendiri (5). Apabila efusi pleura tersebut terjadi maka akan adanya penumpukan sel tumor yang akan meningkatkan permeabilitas pleura terhadap air dan protein, lalu masa tumor akan aliran pembuluh darah vena dan getah beningpun tersumbat, sehingga akan terjadi perpindahan kegagalan rongga pleura ke dalam cairan dan protein. Selain itu juga terdapat penumpukan eksudat di dalam rongga pleura yang di akibatkan karena adanya gangguan reabsorsi cairan pleura memalui obstruksi lairan limfe mediastinum yang mengalir ke cairan pleura parietal (5).
Setelah mengetahui salah satu penyebab terjadinya kanker paru-paru, maka terdapat beberapa penangan yang dapat dilakukan untuk pasien yang menderita penyakit kanker paru-paru. Diantaranya adalah adanya penanganan Combined Modality Terapy (multi-modality-terapi). Seperti halnya yaitu dengan adanya pembedahan ketika di indikasi kanker paru-paru yang dimiliki ketika KPKBSK stadium I dan II. Misalnya melakukan kemoterapi neuoadjuvan untuk KPKBSK pada stadium IIIA. Selain itu ketika adanya kegawat daruratan maka dapat dilakukan denganintervesi bedah, misalnya kanker paru dengan sindroma vena kava superior berat (4).
Lalu kanker juga dapat di obati dengan radioterapi, yang mana radioterapi sendiri termasuk dalam terapi kuratif dan paliatif. Radioterapi berperan cukup besar pada penatalaksanaan kanker paru primer sebagai terapi kombinasi dengan pembedahan dan kemoterapi. Misalnya melakukan radioterapi pada saat kemoterapi neoadjuvan untuk KPKBSK stadium IIIA. Selanjutnya yang dapat pasien lakukan adalah dengan cara kemoterapi walaupun pada dasarnya kemoterapi adalah hal yang umum dilakukan untuk para pasien penderita kanker. Hal yang dilakukan ketika kemoterapi yaitu dengan pemberian obat anti kanker entah itu dengan 1 jenis obat ataupun dengan menggunakan beberapa macam obat dalam kombinasi regimen kemoterapi (4).
Selain dengan adanya pengobatan dengan berbagai macam terapi ada cara lain yaitu dengan menggunakan tanaman tradisional seperti mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa  yang dapat digunakan untuk obat anti kanker. Mahkota dewa mempunyai senyawa polifenol yang dapat mempengaruhi keseluruhan proses dari karsinogenesif dengan beberapa mekanisme. Pengonsumsian mahkota dewa dapat menghambat perkembangan kanker karena polifenol dapat menimbulkan perlawanan pada peristiwa tekanan oksidatif (7).
Lalu apabila ada pasien kanker yang disebabkan oleh akibat pengonsumsian rokok. Kita sebagai perawat dapat memberikan edukasi dengan cara mengurangi jumlah konsumsi perharinya atau mengubah pengonsumsian dengan merokok non-filter untuk menyaring hasil penghisapan rokok, hal ini cara untuk menurunkan resiko mengembangkan kanker paru-paru (3). Dengan begitu para pengonsumsi rokok yang masih sulit jauh dari hisapan rokok maka dapat tetap merokok walaupun tanpa harus berhenti merokok dengan cara uang sudah di berikan kepada pengkonsumsi.
Kesimpulannya adalah bahwa penyakit kanker paru adalah salah satu faktor penyebab kematian. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kematian salah satunya diakibatkan dengan adanya efusi pleura karena efusi pleura mempunyai efek dapat mengakibatkan sesak nafas. Lalu ada beberapa macam jenis pengobatan diantaranya adanya pengobatan combined modality therapy seperti halnya pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Dan semua pengobatan itu tergolong dengan pengobatan kemoterapi paliatif yang bertujuan untuk mengurangi perkembangan sel yang berada didalam tubuh dan meningkatkan kualiti hidup pasien.
Selain itu juga ada pengobatan dengan cara tradisional yaitu dengan menggunakan tanaman mahkota dewa. Karena mahkota dewa mempunyai senyawa yang mengandung polifenol untuk menimbulkan perlawanan pada peristiwa tekanan oksidatif sehingga dapat menjadi obat anti kanker. Dan bagi pasien kanker paru karena merokok dapat dilakukan terapi dan mengurangi hisapan rokok per harinya atau beralih merokok ke non-filter.



DAFTAR PUSTAKA
1.      Travis, William D; Brambilla Elisabeth etc. 2011. International Association for the Study of Lung Cancer/American Thoracic Socienty/European Respiratory Society International Multidisciplinary Classification of Lung Adenocardicinoma. Volume 6 Nomor 2.
2.      Cella, David F; Bonomi, Amy E etc. 1995. Realibility and Validity of the Functional Assessment of Cancer Therapy Lung (FACT-L) Quality of Live Instrument. Lung Cancer 12 (1995) 199-220.
3.      ISSN. 2012. The New Language of lung Cancer.Lung Cancer Manage.(2012) 1(1, 1-2.
4.      Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Kanker Paru.Pdf.
5.      Suprijono, Agus; Chodidjah dkk. Kanker Paru Merupakan Faktor Risiko Terjadinya Efusi Pleura di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta. Pdf.
6.      Jusuf, Anwar; Syahruddin, Elisna.Kemoterapi Kanker Paru. Pdf

7.      Watuguly, Theopilus; Thahjono dkk. 2012. Induksi Polifenol Mahkota Dewa dan Apoptosis Sel Kanker Paru Mencit Strain Balb/C: Analisis pada Up-Regulation Bax dan Down-Regulation Bcl-2.Volume 46, Nomor 1, Tahun 2012.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates