Penanganan
atau Pengobatan Kanker Paru-Paru
Kanker
paru adalah salah satu jenis penyakit ganas yang mampu mengakibatkan kematian
bagi penderitanya. Kanker juga dapat menyerang untuk laki-laki dan perempuan
tanpa adanya batasan usia. Oleh karena itu pasien yang menderita penyakit
kanker para-paru memerlukan penanganan
atau tindakan yang cepat dan terarah. Dengan demikan para pasien yang menderita
penyakit paru mampu menerima penyakit yang di hadapinya serta meningkatkan
kualitas massa hidupnya.
Salah
satu peyebab terjadinya kanker paru-paru adalah dengan adanya efusi pleura atau
yang disebut dengan adanya pemumpukan cairan di daerah sekitar paru-paru.
Dimana apabila terjadi hal tersebut akan membuat pasien mengalami gangguan
sesak nafas sehingga akan mempegaruhi kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Akibanya dapat mengancam nyawa hidup pasien itu sendiri (5). Apabila
efusi pleura tersebut terjadi maka akan adanya penumpukan sel tumor yang akan
meningkatkan permeabilitas pleura terhadap air dan protein, lalu masa tumor
akan aliran pembuluh darah vena dan getah beningpun tersumbat, sehingga akan
terjadi perpindahan kegagalan rongga pleura ke dalam cairan dan protein. Selain
itu juga terdapat penumpukan eksudat di dalam rongga pleura yang di akibatkan
karena adanya gangguan reabsorsi cairan pleura memalui obstruksi lairan limfe
mediastinum yang mengalir ke cairan pleura parietal (5).
Setelah
mengetahui salah satu penyebab terjadinya kanker paru-paru, maka terdapat
beberapa penangan yang dapat dilakukan untuk pasien yang menderita penyakit
kanker paru-paru. Diantaranya adalah adanya penanganan Combined Modality Terapy
(multi-modality-terapi). Seperti halnya yaitu dengan adanya pembedahan ketika
di indikasi kanker paru-paru yang dimiliki ketika KPKBSK stadium I dan II.
Misalnya melakukan kemoterapi neuoadjuvan untuk KPKBSK pada stadium IIIA.
Selain itu ketika adanya kegawat daruratan maka dapat dilakukan denganintervesi
bedah, misalnya kanker paru dengan sindroma vena kava superior berat (4).
Lalu
kanker juga dapat di obati dengan radioterapi, yang mana radioterapi sendiri
termasuk dalam terapi kuratif dan paliatif. Radioterapi berperan cukup besar
pada penatalaksanaan kanker paru primer sebagai terapi kombinasi dengan
pembedahan dan kemoterapi. Misalnya
melakukan radioterapi pada saat kemoterapi neoadjuvan untuk KPKBSK stadium
IIIA. Selanjutnya yang dapat pasien lakukan adalah dengan cara kemoterapi
walaupun pada dasarnya kemoterapi adalah hal yang umum dilakukan untuk para
pasien penderita kanker. Hal yang dilakukan ketika kemoterapi yaitu dengan
pemberian obat anti kanker entah itu dengan 1 jenis obat ataupun dengan
menggunakan beberapa macam obat dalam kombinasi regimen kemoterapi (4).
Selain dengan adanya pengobatan dengan berbagai macam
terapi ada cara lain yaitu dengan menggunakan tanaman tradisional seperti
mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa yang
dapat digunakan untuk obat anti kanker. Mahkota dewa mempunyai senyawa
polifenol yang dapat mempengaruhi keseluruhan proses dari karsinogenesif dengan
beberapa mekanisme. Pengonsumsian mahkota dewa dapat menghambat perkembangan
kanker karena polifenol dapat menimbulkan perlawanan pada peristiwa tekanan
oksidatif (7).
Lalu
apabila ada pasien kanker yang disebabkan oleh akibat pengonsumsian rokok. Kita sebagai perawat dapat
memberikan edukasi dengan cara mengurangi jumlah konsumsi perharinya atau
mengubah pengonsumsian dengan merokok non-filter untuk menyaring hasil
penghisapan rokok, hal ini cara untuk menurunkan resiko mengembangkan kanker
paru-paru (3).
Dengan begitu para pengonsumsi rokok yang masih sulit jauh dari hisapan rokok
maka dapat tetap merokok walaupun tanpa harus berhenti merokok dengan cara uang
sudah di berikan kepada pengkonsumsi.
Kesimpulannya adalah bahwa penyakit kanker paru adalah
salah satu faktor penyebab kematian. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan
kematian salah satunya diakibatkan dengan adanya efusi pleura karena efusi
pleura mempunyai efek dapat mengakibatkan sesak nafas. Lalu ada beberapa macam
jenis pengobatan diantaranya adanya pengobatan combined modality therapy
seperti halnya pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Dan semua pengobatan itu
tergolong dengan pengobatan kemoterapi paliatif yang bertujuan untuk mengurangi
perkembangan sel yang berada didalam tubuh dan meningkatkan kualiti hidup
pasien.
Selain itu juga ada pengobatan dengan cara tradisional
yaitu dengan menggunakan tanaman mahkota dewa. Karena mahkota dewa mempunyai
senyawa yang mengandung polifenol untuk menimbulkan perlawanan pada peristiwa
tekanan oksidatif sehingga dapat menjadi obat anti kanker. Dan bagi pasien
kanker paru karena merokok dapat dilakukan terapi dan mengurangi hisapan rokok
per harinya atau beralih merokok ke non-filter.
DAFTAR PUSTAKA
1. Travis, William
D; Brambilla Elisabeth etc. 2011. International Association for the Study of
Lung Cancer/American Thoracic Socienty/European Respiratory Society
International Multidisciplinary Classification of Lung Adenocardicinoma. Volume
6 Nomor 2.
2. Cella, David F;
Bonomi, Amy E etc. 1995. Realibility and Validity of the Functional Assessment
of Cancer Therapy Lung (FACT-L) Quality of Live Instrument. Lung Cancer 12 (1995) 199-220.
3. ISSN. 2012.
The New Language of lung
Cancer.Lung Cancer Manage.(2012) 1(1, 1-2.
4. Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia. 2003. Kanker Paru.Pdf.
5. Suprijono,
Agus; Chodidjah dkk. Kanker Paru Merupakan Faktor Risiko Terjadinya Efusi
Pleura di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta. Pdf.
6. Jusuf, Anwar;
Syahruddin, Elisna.Kemoterapi Kanker Paru. Pdf
7. Watuguly,
Theopilus; Thahjono dkk. 2012. Induksi Polifenol Mahkota Dewa dan Apoptosis Sel
Kanker Paru Mencit Strain Balb/C: Analisis pada Up-Regulation Bax dan
Down-Regulation Bcl-2.Volume 46, Nomor 1, Tahun 2012.
0 komentar:
Posting Komentar